Senin, 25 Mei 2009

Bad Saturday!!

higs... higs,,, gag jaddi ujian TA!!
walopun aku lom bisa2 amat tapi kecewa jugga..
antara kecewa& kasian ama pak andy&pak aguz..
sebenerna nei gara2 muridna yg teledor, tapi mereka yg kena..
maavin kami iah Pak...
u are our best teacher,,

berawal dari sepulang sekola kira2 jam 1 siang aku,lusi,tiwi ke GM untuk sekedar Mc.Flurrynan d foodcourt..yg sebelumna uda kita rencanakan matang2 sebelum pulang sekola...
sebenerna kita sempat dilema sebelumna.. kita langsung mau k GM tanpa ganti baju ,, ato pulang dulu bwt ganti baju,, tapi mengingat bensinqu sekarat kalo harus pulang dulu ganti baju, teus jemput lusi, teus baru k GM...akhirnya kita sepakat ldari scul langsung meluncur k GM ,, tentunya masi pake seragam pramuka..
sesampai d tempat parkir GM, kita langsung menuju Foodcourt,, menemui kekasih dari cacing d perutku...!! yupz..yohai..bener beuud..!!Mc.Flurry tercintah..

Mc.flurry tercinta...

abiz Mc.Flurrynan, bgitu aq&temen2qu menyebutna, soalna kata2 itu berasal dari jenis ice cream yang diproduksi oleh Mc.D yang bernama Mc.Flurry+nan (imbuhan logat jawa)teus aq langsung adjah cari tempat duduk yg 1 meja masih ada 3 kursi yg kosong..
nah,,kita habiskan tuh Mc.Flurry yg belom tentu 6bulan 1x kita bisa menikmatinya... (maklum..kantong anak sekola..) hehehe..
setelah cukup lama kita ngobrol sambil minum es cream teus cacing d perutku ngasih signal yg bgitu kuat..bahwad citywalk ada siomey..wakakakagz...
teus kita bertiga jalan menuju city walk,,soalna dari pagi aku sama sekali lom sarapan....
tujuan utamana c mao beli siomey d barisan gerobak makanan yg warna&coraknya diseragamkan semua yang berada di tepian citywalk deket GM..
uh..sebel..semua makanan yang ada disana menggoda genit pada setiap cacing penghuni perutku, dan setiap langkahku penuh keraguan menghadapi segala godaan makanan yang melambai penuh arti..
atas segala keyakinan berdasarkan perhitungan yang matang yang telah kita rundingkan kurang lebih sekitar 15 detik itu akhirnya ..bismillahirrohmanirrohim.... kita memilih...MIE AYAM lah juaranya,, karna menurut analisa indra kuliner kita.... nei makanan lebih mengenyangkan,menyenangkan,murah,& kayana neh warung lariz..maka kita sepakat menu kita siang ini adalah mie ayam yang letaknya pas di samping kiri gerobak siomey..(mau makan/penilaian audisi kuliner c??)

capek neh..
kebanyakan ngoceh..
langsung adjah bapak2 tua sekitar kurang lebih 59 tahun itu mempersilakan kami duduk dan menawarkan menu pada kita.. terlihat didekatnya ibu2 berjilbab (seumuran bapak2 tadi) sedang mencuci mangkuk& gelas di air dengan ember yang sangat sederhana, prediksiku c, dia istrina yg jualan mie ayam... wakakakagz...gw sotoy bgt ea??padahal lom penah leat surat nikahna!! wallah......gag penting!! back to ibu2 tua. langsung adjah aku mendekat pada ibu2 itu dan mewakili kedua temenku memesankan menu yg akan kita makan.. "Buk. .. mie ayam tigo, es teh kalih, teh anget setunggal"(mengingat gw lagi batuk, gw pesen yg anget2 adjah..) sambil tersenyum ramah.. ibu2 tua tadi menjawabnya dengan kata-kata yang teramat sopan.. "njih.." (emang bener" pasangan suami istri yang ramah)
sambil ngobrol tak lama kemudian minuman datang.. disusul 3 mie ayam pesenan kita datang jugag.
tampang-tampang tiwi& lusi yg lg kelaparan

hmmmmmmmmm.....tanda-tanda cacingku tersenyum girang karena bau mie ayam yang langsung maksa masuk hidungku-->ke otak--> memberi pertanda di seluruh hardware yang akan aku gunakan untuk memangsa makanan...dan ... akhirnya... mataku merespon perintah otakku,,ku lihat sumpit didepanku..dan tak lupa tangankupun merespon perintah otakku,, ku ambil sumpit didepanku.. 2 detik kemudian ternyata mulutku juga merespondnya, mulutku berkata "tolong ambilin sambelna donz" tentu adjah karena tanganku tak sanggup menggapainya karena sambalnya ada didepan Lusi.. langsung adjah aku ambil 1.5 sendok sambal,, aku aduk2 mienya sampai sambalnya rata,,tanpa pikir panjang mulut,tangan,dan mataku bekerjasama dengan baik&benar sesuai prosedur yang berlaku untuk menghabiskan makanan&minuman yang telah dibuatkan penjualna,,sekitar 20 menit kita akhiri aktivitas menggiling kita,, dan segera kita bayar semua yang telah kita makan&minum...
buseeeeet......murah banget,,,masag teh angetku hargana cuman Rp.500,00 tak kusangka 2009 masih ada yang murah meriah macam ini..padahal tehna gelas gede &rasana muanntab..(hiperbole bgt) pokoe enak lah!!

teus dengan muka berminyak, bibir masih kepedesen,,jadi keliatan agak monyong...kita bertiga menyempatkan diri tug jalan" di sepanjang citty walk dari GM sampai Stadion Sliwedari... yang tujuan utamanya adalah Foto_foto,, wakakakagz... walopun modal muka paspasan,,n camera HP, kita tetep nekat adjah.. abizna tempatna kerend beud c??

cittywalk kota surakarta yg teramad cantik


gaya narsis uchy di citty walk


aq ama lussi...di rerumputan citty walk

tak terasa waktu uda nunjukin jam 15.30,,
nah...ujan dateng gitu adjah tanpa bilan sejam yang lalu,,,dan gag ada pilihan laen kecuali kita berteduh d warung Bundo.
awalna gag berani duduk..jadi kita cuman jongkok didepan warung... nah untungna pemilik warung berbaeg hati mempersilakan kita duduk di kursinya,,
sekian lama kita menunngu akhirnya ujan reda juga saat jam d hpqu menunjukkan angka 16.47..
wah wah...didepan warung ada genangan aer yang lumayan dalam.. kita putuskan tuk lepas sepatu n balik k GM ambil motor,,

nah kita langsung adjah masuk d halaman parkir GM...Lusi berbaeg hati mau mengambilkanku&tiwix helm d penitipan helm,,,
ea uda d, aku pake helmku,,n mundurin motor n mulai ngegas motor,,, aku dapet antrian keluar duluan dari pada tiwi,, setelah aku membayar ongkos parkir terus aku tunggu Lusi&tiwik didepan GM, setelah sekian lama aku tunggu dan kurasakan tetesan aer hujan semakin mengguyurku tapi mereka gag nongol2...akhirnya ku putuskan tuk pulang duluan tanpa berpamitan sebelum berpisah dengan mereka..
sesampai di ruma lansung mandi, sholat, OL ngidupin PC n OL mxit...
hehehe...

uda duiu iah pembaca cerita setiaku..
aku capeeg..
kupingku panas pake headset dari tadi..
c u
babay......

Minggu, 24 Mei 2009

pameran pendidikan di Manahan

ineey foto pameran pendidikan yang ada d manahan Sabtu,16 Mei 2009

wah..lg males basa basi, langsung lead fotona adjah ea...





Selasa, 19 Mei 2009

shape of art

Seni

Seni

Seni

Seni

Seni

Seni

Seni

Seni

Seni

Seni

Seni

Seni

Seni

Seni

Seni nothing

Seni nothing

SENI RUPA DAUR ULANG

Bagaimana gaya tokoh vang sudah almarhum saat menyedot rokok? Tengoklah di Galeri Semarang, Semarang, Jawa Tengah, 28 Juli hingga 6 Agustus mendatang. Ada lima lukisan potret tokoh dengan posisi kepala berbeda, ada yang teleng ke kiri, ada yang teleng ke kanan. Tapi semuanya dalam pose yang seragam: jari tangan kiri menjepit rokok yang sedang bertengger di bibir. Ibu jari tak tampak, jari telunjuk dan jari tengah menjepit rokok, dan jari manis berjarak dengan keduanya dan agak menutup jari kelingking di bagian ujungnya. Pose jari tangan pada karya lukis Agus Suwage dalam pameran bertajuk "On Appropriation" ini mirip pose jari tangan potret penyair Chairil Anwar. Agus menempelkan pose jari tangan kanan dan rokok Chairil Anwar pada potret artis serba bisa Benyamin Sueb serta Tatanka Iyotake alias Sitting Bull, yang memimpin 3.500 pejuang suku. Indian Sioux dan Cheyerme menggempur pasukan berkuda Amerika pada 1876. Sitting Bull ash merokok dengan pipa panjang.

Ada juga potret pelukis asal. Haiti, Basquiat, dan gitaris band musik cadas Nirvana, Kurt Donald Cobain, yang meninggal di garasi rumahnya pada 1994. Jari dan rokok Chairil Anwar juga menempel pada lukisan potret pemain drum kelompok rock 1970-an, Led Zeppelin, John Henry "Bonzo" Bonham.

Praktek main tempel inilah yang dimaksudkan kurator Rifky.Effendy sebagai tindakan appropriation (penyetaraan). Dalam seni rupa Banal, tulis Rifky dalam konsep kuratorialnya, istilah appropriation merujuk pada penggunaan elemen pinjaman dalam. suatu karya seni. "Sejak dekade 1980 istilah ini juga mengacu pada yang lebih khusus, mengutip karya seniman lain untuk menciptakan karya baru," katanya.

Rifky menunjuk kenakalan pelukis surealis Spanyol, Salvador Dali, pada 1954, yang menggarap potret La Gioconda atau Mona Lisa karya Leonardo da Vinci lewat karya lukis berjudul Self Portrait as Mona Lisa. Di tangan Dali, keelokan paras Mona Lisa berubah, tak hanya secara visual, tapi juga maknawi

Di Indonesia, menurut Rifky, pada abad ke-19 Raden Saleh Sjarif Bustamam meminjam karya pelukis Belanda, Nikoolas Pieneman, Gevangenneming van Diponegoro, bertarikh 1830. Di tangan Raden Saleh, adegan penangkapan Pangeran Diponegoro di Magelang, Jawa Tengah, menjadi karya dengan makna baru yang bersifat politis.

Pada 1990-an, ada pegrafis Tisna Sanjaya yang sering mencuplik citraan lukisan klasik pada karya etsa. Bahkan dosen seni rupa Institut Teknologi Bandung, Asmujo Jono Irianto, habis-habisan mengambil citraan karya yang pernah ada sebagai parodi bagi seni rupa kontemporer dalam sebuah pameran beitajuk "Kleptosign".

Kini, pada pameran ini, Rifky mencoba mengumpulkan 13 "pendaur ulang" karya seni rupa. Ada perupa yang sudah melekat dengan gaya daur ulang semacam Agus Suwage. Menurut Rifky, Suwage sejak 1995 mulai menggarap karya berwatak apropriasi. Ia juga mengadopsi gagasan kebentukan perupa asing.

Selain Suwage, sejatinya tak ada perupa pendaur ulang yang konsisten dalam pameran ini. Mereka adalah perupa yang secara alamiah terpengaruh gagasan atau. elemen rupa dari sana-sini. Yang terjadi dalam pameran ini adalah kurator mengorder karya dengan kata kunci: citraan tokoh.

Hasilnya, dosen ITB, Aminudin TH. Siregar, memajang pose foto dirinya bersama seorang perempuan berjas lengkap memegang tongkat berdiri di atas meja dengan ekspresi, wajah bego. Tak ada yang mengejutkan dari karya yang sengaja dikutip dari karya performance art Gilbert dan George, Singing Sculpture, ini.

Atau karya Dipo Andy, 32 tahun, yang bergaya pop-art ala Andy Warhol, dengan menukangi citraan potret wajah tokoh dunia. Bedanya, Dipo Andy menggunakan teknik cat akrilik di atas kanvas, sedangkan Andy Warhol menggunakan teknik grafis. Astari Rasyid menampilkan lukisan pasangan yang berdansa dengan latar belakang istana merdeka. Ia mencuplik foto bekas presiden Megawati dalam pose yang sama. Adapun karya Wiyoga Muhardanto, 23 tahun, mampu merampas perhatian tanpa harus direcoki dengan kurasi praktek apropriasi. Karya patungnya dari bahan resin itu berbentuk benda fungsional dari citraan bentuk belulang manusia. Semisal, citraan tulang rusuk menghasilkan bentuk kutang tradisional perempuan Jawa dan tulang jari tangan menghasilkan citraan sepatu. atau headphone.

Tapi pameran ini menyisakan problem etik yang mengganggu: bagaimana tanggung jawab etik perupa yang mengutip citraan karya orang lain?


BURSA SENI VISUAL JAF-2008; Pasar Seni Rupa Lebih Berwarna


Jogja Art Fair #1 hendak mengawali tradisi art fair ini. Meski ditandai dengan lokalitas Yogya, event ini tetap akan membuka diri dalam jejaring yang luas, sampai tingkat nasional dan internasional, baik dari sisi keikutsertaan seniman ataupun penyebaran pasarnya.


Di beberapa negara, event seni rupa sebagai sebuah ruang perdagangan karya seni, bukanlah hal baru. Untuk mengenali event-event yang lebih disemangati suasana bisnis ekonomi ini, biasanya, penyelenggara menandainya dengan sebutan art fair. Beberapa contoh antara lain, Shanghai Art Fair, Singapore Art Fair, Basel Art Fair dan Beijing Art Fair.

Jogja Art Fair menjadi berbeda dengan art fair di negara lain, karena dalam event ini bukan galeri yang membeli stand, namun seniman. Penyebabnya adalah, pertama, Yogyakarta adalah kota yang kaya akan seniman, baik yang sudah terkenal maupun yang muda dan berbakat. Belum semua seniman muda ini mempunyai akses ke pembeli. Kedua, tidak semua galeri mau mengorbitkan sejumlah seniman muda tersebut.

Bursa Seni Visual, Jogja Art Fair (JAF)/Festival Kesenian Yogyakarta XX berlangsung di Galeri Taman Budaya Yogyakarta (TBY) 15 Juni hingga 7 Juli. Direktur JAF, Aji Wartono menyebutkan, kegiatan ini dimaksudkan sebagai program yang secara sadar hendak menyikapi wilayah komodifikasi dalam realitas seni visual. Tak bisa dipungkiri penilaian tinggi secara nominal terhadap karya seni, utamanya, seni lukis telah menjadi rahasia umum dan diikuti pula dengan maraknya pameran-pameran.

Jogja Art Fair #1 hendak mengawali tradisi art fair ini. Meski ditandai dengan lokalitas Yogya, event ini tetap akan membuka diri dalam jejaring yang luas, sampai tingkat nasional dan internasional, baik dari sisi keikutsertaan seniman ataupun penyebaran pasarnya. Terakhir, sebagai sebuah event yang dicita-citakan untuk berkelanjutan penyelenggaraannya, Jogja Art Fair akan menjadi event tahunan yang dimungkinkan untuk lepas dari program Festival Kesenian Yogyakarta.

Meski pasar seni rupa Indonesia lebih berwarna dengan melejitnya seni lukis sebagai karya yang paling laku, Jogja Art Fair tetaplah membuka diri untuk hadirnya karya-karya visual yang lain, semacam karya objek atau karya tiga dimensi, instalasi, street art, fotografi, seni video, new media art, dan lain-lain. Sebagai bagian dari wacana seni rupa, Jogja Art Fair akan menjadi sebuah event yang secara sadar, tegas, dan berani menampilkan diri sebagai event yang hendak mengukur dirinya dalam kerangka estetika resepsi. Dalam kerangka estetika tersebut, keberhasilan event ditentukan oleh banyaknya jumlah nominal yang bergerak dan terlibat dalam jual beli di arena pameran.

Sisi ini, secara tidak langsung juga akan menunjukkan serpihan wajah art scene Indonesia tentang berbagai kecenderungan seni visual yang sedang diminati publik. "Bursa seni visual Jogja Art Fair #1 ini merupakan salah satu program penggalangan dana dalam FKY XX 2008 ini." tambah Aji Wartono.