Dua mahasiswa Bandung, Jawa Barat meraih juara satu dan dua dalam lomba poster anti korupsi yang diadakan oleh Transparency International (TI) Indonesia. Pemenang pertama adalah Muhammad Reza Maulana (22), mahasiswa Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa Desain ITB dengan judul poster "Harus Biasa Tanpa Korupsi". Sedangkan pemenang kedua diraih oleh Sarjono (24), mahasiswa D-4 Teknik Manufaktur Politeknik Manufaktur Negeri Bandung.
Bersamaan dengan itu, diumumkan pemenang lomba iklan layanan masyarakat, atau public service announcement (PSA) anti korupsi. Fahmi Auriza (20) dan Rahmatullah Akbar (20), keduanya mahasiswa Universitas Indonesia Jakarta berhasil menjuarai lomba PSA ini dengan judul "Analogi Sapu Lidi". Untuk juara kedua, dewan juri tidak bisa menetapkan karena karya PSA lainnya dianggap tidak memenuhi syarat lomba yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sebagai rangkaian peringatan Hari Antikorupsi Sedunia pada 9 Desember 2008 sekaligus hari jadi Transparency International Indonesia yang ke-8, TI Indonesia telah mengadakan kegiatan lomba poster dan PSA dengan tema "Generasi Muda, Generasi Anti Korupsi". Lomba ini ditujukan bagi generasi muda berusia 15-25 tahun, khususnya para pelajar dan mahasiswa. Hasil lomba tersebut diumumkan pada malam resepsi acara peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia dan HUT TI-Indonesia di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta pada Kamis malam (18/12).
"Dipilihnya kaum muda sebagai peserta lomba poster dan PSA, karena kami ingin menggugah kesadaran para pelajar dan mahasiswa untuk mencegah dan memberantas korupsi sejak dini," ujar Mamik, koordinator lomba poster dan PSA Anti Korupsi. Menurutnya, mereka adalah generasi yang belum terkontaminasi praktek korupsi, sehingga diharapkan di masa depan ketika mereka menjadi pemimpin bangsa ini, selalu memegang prinsip anti korupsi.
Sejak diumumkannya lomba tersebut pada pertengahan November hingga 10 Desember 2008, panitia telah menerima lebih dari 135 karya poster dan PSA, yang terdri atas 122 poster dan 13 PSA. Karya yang masuk tersebut kemudian diseleksi oleh dewan juri yang terdiri dari Kuswartini M. Soehel (Dewan Pengurus TII), S. Malela Mahargasarie (Pimred Koran Tempo), dan Rezki S. Wibowo (Deputi Sekjen TII). Basis penilaiannya adalah komunikatif, efisien dan efektif, serta orisinalitas.(fadjar)
Bersamaan dengan itu, diumumkan pemenang lomba iklan layanan masyarakat, atau public service announcement (PSA) anti korupsi. Fahmi Auriza (20) dan Rahmatullah Akbar (20), keduanya mahasiswa Universitas Indonesia Jakarta berhasil menjuarai lomba PSA ini dengan judul "Analogi Sapu Lidi". Untuk juara kedua, dewan juri tidak bisa menetapkan karena karya PSA lainnya dianggap tidak memenuhi syarat lomba yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sebagai rangkaian peringatan Hari Antikorupsi Sedunia pada 9 Desember 2008 sekaligus hari jadi Transparency International Indonesia yang ke-8, TI Indonesia telah mengadakan kegiatan lomba poster dan PSA dengan tema "Generasi Muda, Generasi Anti Korupsi". Lomba ini ditujukan bagi generasi muda berusia 15-25 tahun, khususnya para pelajar dan mahasiswa. Hasil lomba tersebut diumumkan pada malam resepsi acara peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia dan HUT TI-Indonesia di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta pada Kamis malam (18/12).
"Dipilihnya kaum muda sebagai peserta lomba poster dan PSA, karena kami ingin menggugah kesadaran para pelajar dan mahasiswa untuk mencegah dan memberantas korupsi sejak dini," ujar Mamik, koordinator lomba poster dan PSA Anti Korupsi. Menurutnya, mereka adalah generasi yang belum terkontaminasi praktek korupsi, sehingga diharapkan di masa depan ketika mereka menjadi pemimpin bangsa ini, selalu memegang prinsip anti korupsi.
Sejak diumumkannya lomba tersebut pada pertengahan November hingga 10 Desember 2008, panitia telah menerima lebih dari 135 karya poster dan PSA, yang terdri atas 122 poster dan 13 PSA. Karya yang masuk tersebut kemudian diseleksi oleh dewan juri yang terdiri dari Kuswartini M. Soehel (Dewan Pengurus TII), S. Malela Mahargasarie (Pimred Koran Tempo), dan Rezki S. Wibowo (Deputi Sekjen TII). Basis penilaiannya adalah komunikatif, efisien dan efektif, serta orisinalitas.(fadjar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar