Minggu, 21 Desember 2008

Dari manakah ide anda untuk melukis timbul? Baru-baru ini Indonesia menekankan pentingnya ide melukis yang timbul dari lubuk hati. Ide yang mucul dari hati ini diyakinkan mampu mengekspresikan nilai-nilai luhur dari manusia.

Sebanyak 75 lukisan tampak dipamerkan di Pasar Seni Ancol, Jakarta. Lukisan-lukisan ini merupakan karya finalis kompetisi lukisan remaja Indonesia tahun 2008. Atas prestasinya ini, para pelukis remaja ini mendapatkan hadiah berupa uang tunai yang diserahkan langsung oleh Pramono Hadi, Direktur Utama Rekreasi dan Resort Ancol bersama Astari Rasyid, wakil ketua Yayasan Seni Rupa Indonesia (YSRI).

Sebelumnya, dalam kompetisi yang bertajuk “Dunia Kecilku” ini, para pelukis remaja ini dituntut untuk melukis berdasarkan isi lubuk hati mereka. Hasil lukisan yang berasal dari lubuk hati ini diyakini dapat mengekspresikan nilai-nilai luhur dari kehidupan manusia serta bisa memberikan pesan-pesan moral dikala orang melihatnya.

“Pameran tahun ini sangat baik, membawa misi yang sesungguhnya dari seni rupa, bahwa untuk berkarya kita perlu mengolah yang ada di dalam hati terkecil kita. Jadi bukan hanya dengan otak, tapi juga dengan hati. Ini untuk mendorong mereka (remaja) untuk mengetahui bahwa seni rupa itu bicara mengenai kemanusiaan, lingkungan, dan sebagainya.” ujar Astari Rasyid.

Sebagian besar karya-karya lukisan yang dipamerkan ini merupakan pengalaman nyata dari para pelukisnya. Salah satu pelukis remaja, Melisa, menceritakan pengalaman hidupnya yang dituangkan dalam lukisannya. “Sebelumnya saya pernah sama papa saya ke luar kota. Saya melihat di kereta api ada anak kecil, dia me-ngamen. Ini menggambarkan bahwa anak kecil ini menghidupi diri sendiri dan kerja sendiri. Jadi lewat lukisan saya, ingin memberitahu bahwa anak kecil ini tidak seharusnya hidup dengan biaya sendiri, dia harus mendapat pengasuhan oleh orang tua.” (ntd-news/sun)

Tidak ada komentar: